Kehidupan

5 Kegiatan Ibadah Agama Buddha yang Perlu Kita Ketahui

Buddha Gautama pernah berkata ” Tidak ada jalan menuju kebahagiaan sejari selain jalan praktik spiritual”. Melakukan kegiatan ibadah agama Buddha adalah salah satu cara untuk mempraktikkan spiritualitas tersebut.

Ajaran agama Buddha telah ada ribuan tahun lalu yang berasal dari agama kuno India, seiring perkembangan zaman ajaran agama ini berkembang begitu pesat di belahan dunia hingga memasuki Asia Tenggara  terutama Indonesia.

Praktik keagamaan ini juga cukup unik namun sangat sakral dan bermakna mendalam bagi umat Buddha. Dimana ada beberapa praktik agama Buddha yang di yakini mendapatkan kedamaian dalam kehidupan umat buddha jika kita melakukan beberapa praktik keagamaan tersebut.

Dalam artikel kali ini, cerita berkat akan menambah pengetahuan kalian tentang praktik ibadah umat Buddha, setidaknya ada lima kegiatan ibadah agama Buddha yang perlu kita kenali dan pahami yang memberikan pemahaman dan kedamaian yang mendalam pada kehidupan umat Buddha.

Berikut adalah praktik keagamaan dan ritual yang umum dilakukan oleh umat Buddha berdasarkan konsep ajaran Buddha Gautama yang di kenal sebagai Dharma untuk mencapai pencerahan dalam kehidupan dengan berlandaskan belas kasih dan toleransi terhadap semua orang.

Seperti Apa Kegiatan Ibadah Agama Buddha?

Ibadah agama Buddha tidak terbatas pada ritual-ritual tertentu saja. Inti dari ibadah agama Buddha adalah melatih diri untuk menjadi lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih compassionate (welas asih).

Memang jika kita menggali lebih dalam tentang agama Buddha ini, terdapat perbedaan signifikan pada kepercayaan akan sebuah entitas atau Tuhan, dimana entitas Tuhan dalam ajaran agama Buddha tidak dianggap sebagai fokus utama. Alih-alih, fokusnya adalah pada pemahaman individu terhadap realitas, etika, dan meditasi untuk mencapai pencerahan.

Agama Buddha, sering disebut sebagai Buddhisme, memiliki sejumlah praktik ibadah yang mengarah pada pemahaman lebih dalam tentang alam semesta dan pencapaian kedamaian dalam diri. Berikut adalah lima kegiatan ibadah agama Buddha yang dilakukan dengan cara ibadah berdasarkan ajaran Buddha yang akan kita bahas:

Pergi ke Vihara

vihara sebagai tempat ibadah umat Buddha
vihara sebagai tempat ibadah umat Buddha

Praktik keagamaan yang utama dan sering dilakukan umat Buddha adalah pergi ke Viraha, Viraha merupakan tempat ibadah dalam agama Buddha. Ini merupakan tempat suci dimana setiap umat Buddha berkumpul untuk bermeditasi dan berdoa sekaligus mendengarkan ajaran Dharma.

Selain itu, di Viraha umat Buddha juga dianjurkan membaca Sutra, sutra adalah kumpulan ajaran Buddha yang dituliskan oleh para murid-Nya. Biasanya pembacaan sutra dibaca secara bersama-sama di Viraha tersebut. Praktik keagamaan ini merupakan salah satu praktik ajaran agama Buddha yang dianjurkan untuk umat Buddha.

Dalam Vihara, Anda akan menemukan gambar Buddha, stupa, dan ruang meditasi. Para pengunjung diberi kesempatan untuk merenung dan mencari kedamaian dalam suasana yang tenang. Pergi ke Vihara adalah cara untuk memperkuat ikatan spiritual dengan ajaran Buddha.

Belajar

Salah satu aspek penting dalam praktik agama Buddha adalah pendidikan. Belajar adalah proses yang terus menerus dalam agama Buddha. Ini melibatkan studi kitab suci, ajaran Buddha, dan filosofi agama ini. Belajar membantu umat Buddha memahami ajaran-ajaran yang mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, ajaran agama Buddha juga berisi tentang kebijakan yang dapat membantu kita menjalani kehidupan lebih baik lagi. Kita dapat mempelajari agama buddha dari buku, ceramah di Viraha atau diskusi dengan para Buddha.

Baca juga :  Wajib Tahu! 8 Ringkasan Tentang Sejarah Gereja Katolik

Kegiatan ibadah agama Buddha dengan Berdoa

seseorang umat Buddha yang berdoa meminta pencerahan
seseorang umat Buddha yang berdoa meminta pencerahan

Berdoa adalah kegiatan ibadah yang umum dalam banyak agama, dan agama Buddha tidak terkecuali. Meskipun dalam Buddhisme berdoa tidak diarahkan kepada tuhan atau dewa, melainkan kepada Buddha sebagai teladan spiritual.

Berdoa dalam agama Buddha adalah cara untuk mengungkapkan rasa syukur, permohonan bimbingan, dan refleksi diri. Pada umumnya umat Buddha membacakan mantra Buddha sebagai pelindung diri mereka di kehidupan.

Pembacaan mantra ini dilakukan secara berulang-ulang untuk melatih pikiran dan hati. Pembacaan mantra ini dapat dilakukan kapan pun sebagai ungkapan rasa syukur, namun, kebanyakan umat Buddha membacakan mantra sebagai pelindung mereka ketika melakukan meditasi atau ritual tersendiri.

Bermeditasi

beberapa umat Buddha melakukan meditasi di depan patung Buddha
beberapa umat Buddha melakukan meditasi di depan patung Buddha

Seperti yang penjelasan di atas, bahwa meditasi merupakan salah satu ikonik praktik ibadah yang sering dilakukan umat Buddha. Berdasarkan ajaran Dharma bahwa Meditasi dapat melatih pikiran untuk menjadi lebih fokus, tenang, dan damai dan mencapai pencerahan. Meditasi dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan berbagai cara.

Biasanya, umat Buddha bermeditasi melibatkan duduk dalam posisi yang nyaman, fokus pada pernapasan, dan melepaskan pikiran yang mengganggu, dan ditutup dengan membaca mantra sebagai doa pelindung diri bagi mereka.

Melalui meditasi, penganut Buddha berusaha untuk mencapai keadaan kesadaran yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai Nirwana. Ini adalah cara untuk mencapai kedamaian batin dan pemahaman yang lebih dalam tentang kenyataan.

Ibadah Umat Buddha Membaca Paritta

Paritta adalah bacaan suci dalam agama Buddha yang diyakini memiliki kekuatan pelindung dan penyembuhan. Ini sering dibaca dalam upacara keagamaan dan sebagai cara untuk mengatasi kesulitan, menangkal kesialan, keburukan, dan mara bahaya.

Umat Buddha meyakini praktik keagamaan dengan membaca Paritta umat Buddha diberikan perlindungan rohani, hal ini tentu berdasarkan ajaran yang disarankan oleh sang Buddha.

Dikisahkan dalam perjalanan menuju pencerahan Buddha Gautama, pada suatu hari, Angumala menjumpai perempuan yang tengah melahirkan bayi cacat, dengan ketekunan hati, Sang Buddha menghampiri dan memberikan pertolongan, kemudian dia memberkati perempuan dan bayi itu dengan kebajikan yang telah diperbuatnya.

“Yatohaṁ, bhagini, ariyāya jātiya jāto, nābhijānāmi sañcicca pāṇaṁ jīvitā voropetā, tena saccena sotthi te hotu, sotthi gabbhassā”ti. Atha khvāssā itthiyā sotthi ahosi, sotthi gabbhassa. (“Saudari, sejak saya terlahir dengan kelahiran mulia, Saya tidak ingat pernah dengan sengaja membunuh makhluk hidup. Dengan kebenaran ini, semoga Anda sejahtera dan bayi Anda sejahtera!” Kemudian perempuan dan bayinya itu menjadi sejahtera.)[8][9][10]

Setelah itu kejadian tersebut, ayat Paritta ini sering dibacakan sebagai bentuk pemberkatan kepada ibu hamil  dan juga disaat momen-momen baik seperti pembukaan rumah baru, peresmian kuil baru, pemberkatan bagi mereka yang mendengar paritta di sebuah Viraha.

Sejak berabad-abad lamanya, agama Buddha telah diyakini sebagai agama yang memiliki ajaran memiliki spiritual mendalam, dengan berbagai kegiatan ibadah agama Buddha yang telah dijelaskan diatas, maka kita dapat menyimpulkan praktik keagamaan Buddha menyatukan kehidupan manusia dengan alam semesta dengan pencapaian batin yang tenang.

Dengan ajaran Buddha yang terfokus pada alam semesta, maka memahami ibadah agama Buddha tidak hanya bermanfaat bagi umat Buddha saja, tetapi juga bagi semua orang. Ibadah agama Buddha dapat membantu kita untuk menjadi lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih welas asih.

Dengan mempelajari kegiatan ibadah agama Buddha, kita dapat memahami lebih dalam tentang ajaran Buddha yang bermanfaat bagi kehidupan kita.

Cerita Berkat

Menggali potensi diri dan mengejar kesuksesan dengan mempraktikkan manfaat kebaikan dan menerapkan motto kehidupan inspiratif.

Related Articles

Back to top button