Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang diutus untuk membimbing umat manusia menuju jalan yang benar. Dalam perjalanan kerasulan-Nya, beliau tidak sendirian. Beliau dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang luar biasa, diantaranya adalah sahabat Nabi Muhammad yang gagah berani dikenal dengan Umar Bin Khotab, yang setia mendampingi Nabi dalam menghadapi segala tantangan.
Dalam sejarah Islam, Umar adalah salah satu dari sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga. Lantas, tahukah Anda perjuangan apa yang telah dilakukan oleh umar bin Khotab dalam perkembangan Islam di dunia, hingga ia mendapatkan julukan dan tempat yang begitu mulia bagi Allah dan juga Nabi Muhamamad.
Saya akan memberikan rangkuman singkat tentang siapa siapa sahabat nabi yang gagah berani ini, perjuangan dalam medan perang yang membantu mengukir sejarah Islam dengan keberanian dan kesetiaannya pada ajaran agama Islam. Yuk, kita sumak Kisah dari Umar bin Khotab!
Table of Contents
Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad yang Gagah Berani
Umar bin Khattab, yang lebih dikenal dengan sebutan Umar al-Farooq, adalah salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. Ia lahir pada tahun 584 Masehi di Makkah.
Sebelum menjadi seorang Muslim, Umar bin Khotab merupakan salah satu tokoh terkemuka dari suku Quraisy yang sangat dihormati dan berpengaruh dalam komunitasnya.
Beliau adalah individu yang mengesankan dengan keberaniannya yang legendaris, kecerdasannya yang tajam, kecepatan tanggapnya, dan kekuatan fisik yang luar biasa. Keberanian dan ketegasan Umar bin Khattab tak kalah hebatnya dibandingkan dengan Abu Jahal, yang juga dikenal dengan keberaniannya dalam berbagai konteks.
Sejarah Singkat Umar bin Khattab
Mengutib dari buku Biografi 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga karya Sujai Fadil dikisahkan bahwa sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab adalah seorang yang gigih dalam mendukung agama paganisme yang dianut oleh kaum Quraisy dari sejarah agama nenek moyangnya. Ia merupakan musuh Nabi muhammad yang sering kali menganiaya dan menyiksa para pengikut Nabi tanpa terkecuali.
Ia bahkan pernah berniat membunuh Nabi Muhammad untuk menghentikan penyebaran Islam. Namun, Allah SWT telah menakdirkan yang lain untuknya
Pada suatu hari, ketika ia hendak mencari Nabi muhammad dengan tujuan untuk membunuhnya, namun di tengah perjalanan, ia malah mendapatkan kabar bahwa ssaudarinya, Fatimah telah masuk Islam. Kabar ini tentu membuat Umar bin Khotab semakin marah dan murka terhadap adiknya. Ia lantas berbegas menuju rumah saudarinya dengan berniat jahat.
Pukulan demi pukulan yang diterima saudarinya lantas membuat Umar bin Khotab merasa iba kepada adiknya. Lantas Fatimah berkata “lihatlah isi ayat Al-Quran ini terlebih dahulu”. Umar semakin marah dan kembali memukul saudarinya. Sembari itu sang adik tetap melantunkan ayat suci Al-Quran dengan lantang.
Setelah berulang-ulang Fatimah tetap membaca ayat tersebut, dan berulang-ulang pulaUmar bin Khotab mendengarkan bacaan tersebut. Umar bin Khattab yang cerdas dan rasional dapat menilai bahwa kalimat yang dibacakan oleh saudarinya bukanlah ciptaan manusia.
Kemudian Umar bin Khotab menghampiri saudarinya dan mendengarkan setiap ayat yang dibacakan oleh adiknya.
Memang, hati manusia yang keras tidak mudah untuk berubah, tetapi jika hidayah telah tiba, maka tidak seorang pun yang mampu menghindari hidayah tersebut. Setelah mendengarkan keutamaan dari lantunan Ayat Al-Quran, Umar bin Khotab meyakinkan dirinya memeluk Islam dengan tulus dan ikhlas. Pada saat itu juga, Umar melantunkan dua kalimat syahadat yang bertanda seseorang telah meyakinkan dirinya pada keesaan Allah SWT.
Kematian Umar bin Khattab
Kepemimpinan Umar bin Khattab sebagai Khalifah kedua dalam sejarah Islam adalah salah satu periode paling penting dalam perkembangan agama ini. Di bawah pemerintahannya, wilayah Islam berkembang pesat, dan keadilan serta kedamaian ditegakkan. Namun, ada juga saat-saat sulit yang harus dihadapi oleh Umar.
Pada tahun 644 Masehi, Umar bin Khattab diserang oleh seorang pembunuh bernama Abu Luluah. Saat sedang shalat Subuh di Masjid Nabawi, Umar diserang dengan sebuah belati beracun. Meskipun terluka parah, Umar masih memiliki keberanian untuk memikirkan masa depan umat Islam.
Umar bin Khattab meninggal dunia beberapa hari setelah serangan itu. Namun, sebelum wafat, ia memilih sahabat terdekatnya, Utsman bin Affan, sebagai penggantinya sebagai Khalifah. Keberaniannya dalam menghadapi kematian dan memilih penggantinya adalah bukti kesetiaannya pada Islam.
Poin poin penting dari arkitel diatas yang dapat saya rangkum dengan rinci berupa :
- Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang paling berani dan tegas.
- Sebelum memeluk Islam, Umar adalah seorang yang gigih dalam mendukung agama paganisme.
- Umar memeluk Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Quran yang menyentuh hatinya.
- Kepemimpinan Umar sebagai Khalifah kedua adalah salah satu periode penting dalam sejarah Islam.
- Umar bin Khattab meninggal dunia akibat serangan pembunuh, namun ia tetap berani dalam memilih penggantinya.
Pada kesimpulannya, kita telah mengenal tentang sosok sahabat Nabi Muhammad yang gagah berani dan tegas dalam memeluk dan mempejuangkan ajaran agama Islam.
Sejarah keimanan dan keyakinan yang sangat berharga bagi kita umat Muslim tentang ketaatan iman ketika dalam kondisi menghadapi tantangan sekalipun. Dan disisi lain, kisah sejarah yang datang dari kisah Nabi Yunus tentang rasa tanggung jawab dan ketabahan yang wajib kita pelajari juga.
Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari setiap kisah-kisah para sahabat Nabi, terutama kisah Umar bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad yang gagah berani, akan selalu menjadi teladan bagi umat Islam.