Kisah Inspiratif

Siapa Malala Yousafzai dan apa Kisah Inspirasinya?

Remaja Perempuan pemberani asal Pakistan, Malala Yousafzal. Kisah perjuangan remaja ini yang menggemparkan Dunia semenjak di tembak Taliban.

Mengenal Malala Yousafzai lahir pada 12 juli 1887 di Mingora, Pakistan. Malala yang merupakan seorang aktivis hak asasi manusia dari Pakistan, terkenal dengan memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan di Pakistan, khususnya di wilayah Swat Valley.

Pada tahun 2007, Taliban mulai menguasai dengan cepat akan kekuatan sosial-politik dan keadaan Swat Valley berubah cepat bagi keluarga dan komunitas di saat Malala berusia 11 tahun, Anak perempuan di larang bersekolah, dan kegiatan budaya seperti menari dan menonton televisi. Mereka juga menghancurkan sekolah-sekolah perempuan. Meskipun mendapatkan ancaman yang serius, Malala terus melanjutkan pendidikannya dan terus menyuarakan kepada publik akan hak-hak pendidikan melalui blog yang dibuatnya.

Pada usia 15 tahun, pada tanggal 9 oktober 2012, Malala ditembak dikepala oleh seorang anggota Taliban dalam upaya pembunuhan yang dilakukan dalam bus sekolah. Serangan ini mengakibatkan luka parah dan Malala harus di rawat intensif.

Serangan yang terjadi pada Malala semakin menguatkan tekad Malala untuk tetap memperjuangkan hak pendidikan perempuan. Setelah pemulihan, dia terus mengadvokasi hak pendidikan di seluruh Dunia. Pada tahun 2014 melalui Malala Fund, organisasi yang ia dirikan bersama ayahnya, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak perempuan di seluruh dunia.

Kisah Inspirasi Malala Yousafzai menyertai pentingnya pendidikan dan kesejahteraan gender. Malala menjadi simbol global perjuangan perempuan muda dalam mencapai hak-hak dasar mereka, tentang kesetaraan gender dan terutama dalam pendidikan perjuangan Malala telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk menjadi suara yang kuat dalam memperjuangan hak-hak perempuan.

Masa Muda Malala Yousafzai

Di usia yang sangat muda Malala sangat haus akan pengetahuan. Masa muda Malala Yousafzai di tandai oleh keberaniannya dalam memperjuangkan hak pendidikan perempuan dan aktivisme yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Selama bertahun-tahun ia hidup dalam lingkungan yang mendorong pendidikan, ayahnya Ziauddin Yousafzai seorang advokad pendidikan yang bersemangat, menjalankan lembaga pembelajaran di kota, dan sekolah adalah bagian besar dari keluarga Malala. Swat Valley merupakan sekolah yang didirikan ayahnya yang memungkinkan perempuan mendapatkan pendidikan berkualitas.

Sejak usia 11 tahun Malala, Malala menulis entri buku harian BBC pertamanya. Tulisan berupa blog anonim dengan nama Gul Makai. Di bawah judul buku “im malala” dia  berbagai pengalaman hidupnya dibawah rezim Taliban sekaligus menggambarkan ketakutan akan perang besar-besaran swat Valley. Tulisan Blog Malala mendapatkan perhatian publik yang signifikan dan memberikan wawasan mengenai situasi di Swat Valley.

Perjalanan masa muda Malala Yousafzai menunjukan ketabahan, keberanian, dan semangat juang dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan.

Serangan Oleh Taliban

Setelah tulisan Malala dibaca banyak orang dan memberikan wawasan yang terjadi pada Swat Valley, pada tahun 5 mei 2009. Perang Pakistan dengan Taliban semakin dekat. Malala menjadi pengungsi internal (IDP), setelah dipaksa meninggalkan rumahnya dan mencari keselamatan ratusan mill jauh dari swat Valley.

Sekembalinya Malala yang jauh dari Swat Valley, Malala kembali mengunakan media untuk melanjutkan advokad kepada publik untuk hak sekolah. Aktivisme Malala yang mendapatkan penghargaan Perdamaian anak International pada tahun 2011. Namun aktivismenya tidak semua orang mendukung dan menyambut baik kampanye tersebut untuk membawa perubahan di Swat Valley. Pada pagi hari tanggal 9 Oktober 2012, Malala Yousafzai yang berusia 15 tahun di tembak oleh Taliban.

Baca juga :  7 Sifat Mendiang Almarhum Suami BCL yang Wajib Kamu Tiru!

Perjuangan Setelah Serangan

Aktivis Malala Yousafzai kembali ke Pakistan, enam tahun lamanya setelah kejadian penembakan oleh kelompok bersenjata Taliban dengan topeng menghentikan dan menumpang bus yang mengantarkan ke rumah dari sekolah, karena menyuarakan hak pendidikan bagi perempuan.

Malala Yousafzaisumber : www.indiatoday.com

Gadis 20 tahun ini mendapatkan apresiasi dunia atas keberaniannya, namun opini tersebut tidak berlaku di Pakistan. Disana, Malala di anggap sebagai agen negara barat yang memiliki misi untuk mempermalukan negara sendiri.

Aktivis ini di jadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan, Shahid Khaqan Abassi, dalam kunjungan empat hari, namun detail waktu kunjungan di rahasiakan demi menjaga keamanan Malala.

Ditemani orang tuanya, Malala juga dikawal ketat saat mendarat di Bandara International Benazir Bhutto.

Penghargaan Nobel Dan Dampaknya

Pasca insiden penembakan Malala oleh Taliban mendapatkan respon tinggi dari masyarakat internasional, beberapa di antaranya seperti dari Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Presiden AS Barack Obama, Sekretaris Kenegaraan AS Hillary Clinton, Mantan Ibu Negara AS Laura Bush, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Sekretaris Luar Negeri Inggris William Hague, selebritas Angelina Jolie yang menerbitkan artikel mengenai peristiwa yang menimpa Malala sekaligus menyumbangkan sejumlah uang kepada The “Malala Fund”, hingga penyanyi AS Madonna yang mendedikasikan lagu “Human Nature” untuk Malala. selain itu, banyak pihak yang menawarkan untuk membuatkan buku dan film dokumenter atas jasa-jasa yang telah dilakukan oleh Malala.

Pada 10 Oktober 2014, Malala Yousafzai, bersama dengan aktivis hak anak India Kailash Satyarthi, dinobatkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian termuda dalam sejarah. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya memperjuangkan hal pendidikan dan melawan penindasan terhadap anak-anak perempuan dan hak perempuan. Dan yang sangat membanggakan sebagai inspirasi bahwa Malala ini menjadi penerima penghargaan nobel perdamaian termuda di usia 17 tahun.

Beberapa penghargaan nobel yang di terima oleh Malala Yousafzal :

    1. Nominasi Nominasi untuk International Children’s Peace Prize (2011);
    2. National Youth Peace Prize (2011), sekarang The National Malala Peace Prize;
    3. Anne Frank Award for Moral Courage (2012);
    4. Sitara e-Shujaat (2012), yang merupakan penghargaan tertinggi ke-3 di Pakistan yang disematkan bagi warga sipil yang “berani”.
    5. Person of the Year untuk Majalah Pakistan’s Herald (2012);
    6. Time Magazine Person of the Year shortlist (2012);
    7. Rome prize for Peace and Humanitarian Action (2012);
    8. Simone de Beauvoir Prize (2013);
    9. Fred and Anne Jarvis Award of the UK National Union of Teachers (2013);
    10. One of Time’s “100 Most Influential People in the world” (2013);
    11. International campaigner of the year, 2013 observer Ethical Awards (2013);
    12. International Children’s Peace Prize, Kids Rights (2013);
    13. Anna Politkovskaya Award-Reach All Women in War (2013);
    14. Honorary Master of Arts degree awarded by the University of Edinburgh (2013);
    15. GG2 Hammer Award at GG2 leadership Awards (2013);
    16. International Prize for Equality and Non – Discrimination (2013);
    17. Nominee for World Children’s Prize also known as Children’s Nobel Prize (2014);
    18. Honorary Doctor of Civil Law, University of King’s College, Halifax, Nova Scotia, Canada (2014);
    19. Nobel Peace Prize (2014).

Itu dia artikel kali ini untuk kita bisa mengenal lebih dekat sosok Malala Yousafzai! Perempuan muda dengan keberanian untuk speak up dan berbicara lantang akan perjuangan yang haknya sebagai perempuan dan hak setiap perempuan di dunia dalam hal pengetahuan. nah untuk kalian yang sudah mengetahui kisah Malala coba komen di bawah kisah inspirasi apa lagi yang dapat mendorong kita dalam memajukan bangsa dan negara kita. Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian semua. Terima kasih.

Cerita Berkat

Menggali potensi diri dan mengejar kesuksesan dengan mempraktikkan manfaat kebaikan dan menerapkan motto kehidupan inspiratif.

Related Articles

Back to top button