Halo! Sebelumnya kita telah berbicara tentang keanekaragam agama Buddha! Gimana? Kamu masih semangat untuk belajar dan mengulik tentang agama Buddha lainnya. Mengingat dalam ajaran agama Buddha memiliki beragam budaya dan tradisi. Tidak hanya terletak pada budaya, melainkan Buddha juga miliki ragam perayaan yang dirayakan oleh umatnya di berbagai negara. Perayaan Buddha diantaranya Perayaan hari raya Waisak.
Diantara lainnya perayaan dalam agama Buddha adalah perayaan hari Dharma, hari Kathina , Uposatha, Poya, Obon. Perayaan Buddha mencerminkan keragaman budaya dan tradisi yang ada didalam agama Buddha. Setiap perayaan memiliki makna dan tujuan yang berbeda, namun semua ajaran bertujuan untuk memperkuat iman, praktik, dan spiritual umat Buddha.
Perayaan yang dianggap sebagai perayaan utama dalam agama Buddha merupakan perayaan kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha Gautama. Waisak yang merupakan hari raya umat Buddha di seluruh Dunia. Dalam perayaan Waisak memiliki tiga peristiwa penting di dalamnya. Peristiwa penting ini bertajuk pada Trisuci Waisak dan di rayakan setiap tahunnya sebagai hari raya umat Buddha.
- Lahirnya Pangeran Siddhartha di taman Lubini pada tahun 623 S.M.
- Panggeran Siddhartha Gautama mencapau penerangan agung dan menjadi Buddha Gaya pada usia 35 tahun.
- Buddha Gautama (Wafat) di Kusinara pada usia 80 Tahun pada tahun 543 S.M.
Apakan Kamu sudah mengenal Buddha Gautama atau di kenal dengan Siddthartha Gautama? Mengenal sosok penting dalam agama Buddha intip artikel ini “Ajaran Buddha Gautama“.
Table of Contents
Apa itu Hari Raya Waisak
Hari Perayaan Waisak merupakan hari suci yang dirayakan oleh umat Buddha di seluruh Dunia, hari Perayaan Waisak dirayakan di sejumlah negara dengan nama yang berbeda-beda, yang dikenal dengan nama Visikah Puja atau Buddha Purnima di india, Saga dewa di Tibet, Vesak di Malaysia, Sri Langka, dan Singapura, Visikha Bucha di Thailand, dan di Indonesia sendiri adalah hari raya Waisak.
Hari raya Waisak di rayakan pada purnama pertama biasanya di bulan Mei setiap tahunnya. Tanggal pastinya dapat berbeda-beda di setiap tahunnya tergantung pada penanggalan dan tradisi setempat. Pada umumnya Hari Waisak dijadikan sebagai hari libur di berbagai negara terutama di asia tenggara, termasuk Indonesia.
Perayaan Waisak menjadi perayaan penting bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran-ajaran Buddha. Mengenang kehidupan Siddhartha Gautama, dan memperkuat komunitas umat Buddha di seluruh dunia.
Perayaan Waisak memiliki tujuan untuk mmeperingati peristiwa penting yang di alami oleh Buddha Gautama yang dikenal dengan Siddthartha Gautama, hari raya yang di anggap suci dan istimewa karena memiliki nilai yang agung dan luhur. Selain itu Perayaan Waisak juga memperkuat saddha atau keyakinkan yang benar berdasarkan tekad, membina sifat baik yang berasal dari para leluhur, dan merenungkan khotbah sang Buddha.
5 Kegiatan Penting Saat perayaan Hari Raya Waisak
Selama perayaan Waisak Umat Buddha menyambut dengan suka cita dan melaksanakan berbagai kegiatan penting untuk merayakan dan menghormati kelahiran, pencerahan dan kematian Buddha Gautama. Adapun kegiatan penting yang biasa dilakukan di saat perayaan Waisak mencangkup pada meditasi di kuil, upacara keagamaan, prosesi, dan pemahaman ajaran Buddha.
Melakuka Upacara Di Vihara atau Kuil
Selama Perayaan Waisak, umat Buddha berkumpul di kuil-kuil atau Vihara, Viraha merupakan tempat ibadah agama Buddha. Di Viraha umat Buddha mengadakan upacara keagamaan, upacara ini melibatkan pembacaan ajaran-ajaran Buddha, doa dan penghormatan kepada Buddha Gautama. Umat Buddha juga sering membawa bunga-bunga segar, dupa, dan makanan untuk dipersembahkan kepada Buddha sebagai tanda penghormatan dan pemujaan.
Prosesi Lilin
Prosesi lilin yang dilakukan umat Buddha disaat perayaan Hari Waisak melibatkan pengunaan lilin sebagai simbol kehidupan dan pencerahan, prosesi lilin mengelilingi candi atau Vihara, dimana umat Buddha membawa lilin, bunga segar, dan dupa.
Sebelum dimulainya prosesi, lilin-lilin disiapkan dengan baik. Lilin biasanya di tempatkan pada wadah khusus, seperti lampu-lampu lilin khusus di kuil Buddha atau wadah lilin yang dibawa oleh setiap peserta prosesi. Prosesi lilin ini seringkali di hias dengan dedaunan, atau simbol-simbol Buddha lainnya.
Peserta dari prosesi lilin biasanya terdiri dari umat Buddha, biksu dan biarawati, Mereka mengunakan pakaian khusus dan membawa lilin mengelilingi kuil. Selama prosesi lilin ini berlangsung, peserta juga melantunkan doa-doa suci sebagai bentuk penghormatan dan devosi. Selain itu peserta dapat melakukan penghormatan dengan membungkukan badan atau meletakkan bunga di depan patung Buddha.
Melalui prosesi lilin, umat Buddha menghormati dan menghargai cahaya pencerahan Buddha Gautama serta mengingat ajaran-ajarannya. Prosesi ini juga menjadi momen penting untuk merenungkan perjalanan spiritual dan menghidupkan nilai-nilai agama Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
Memberikan Sumbangan
Ajaran Buddha tentang 4 kebenaran mulia dalam agama Buddha mengajarkan tentanng memberikan sumbangan di kehidupan. Ajaran ini menjadi kegiatan penting yang dilakukan di Hari Raya Waisak.
Umat Buddha mendorong praktik kegiatan amal sosial dan pemberian sumbangan kepada mereka yang membutuhkan. Ini bisa berupa dalam pemberian makanan, pakaian, obat-obatan, atau sumbangan keuangan kepada orang-orang yang kurang beruntung, panti asuhan, atau organisasi sosial.
Pemberian sumbangan di Hari Raya Waisak dipandang sebagai wujud kasih sayang, kepedulian, dan kedermawanan, yang merupakan nilai-nilai sentral dalam ajaran Buddha.
Melakukan Mediasi
Kegiatan penting lainnya dalam perayaan hari raya Waisak umat Buddha biasanya melakukan mediasi pada diri sendiri, mediasi memiliki peran sentral dalam agama Buddha, kegiatan ini melibatkan diri dalam praktik medaisi yang lebih efektif.
Meditasi bertujuan untuk memusatkan pikiran, mengembangkan kesadaran yang mendalam, dan mencapai kedamaian batin. Selama perayaan ini, umat Buddha dapat menghabiskan waktu yang lebih lama untuk meditasi, baik secara individu maupun dalam kelompok, dengan fokus pada ajaran-ajaran Buddha dan pencapaian pencerahan dalam kehidupannya.
Mendengarkan Khotbah Agama
Selanjutnya, kegiatan lainnya pada perayaan agama Buddha merupakan mendengarkan khotbah agama di kuil. Hari raya Waisak merupakan waktu terbaik bagi umat Buddha untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap ajaran-ajaran Buddha.
Selama perayaan ini, umat Buddha dapat mendengarkan ceramah, diskusi kelompok, atau seminar yang membahas berbagai aspek ajaran Buddha. Mereka juga dapat membaca sutra-sutra Buddha dan melakukan studi pribadi untuk memperdalam pengetahuan tentang jalan Buddha menuju pencerahan kehidupan.
Sama hal nya dengan agama lainnya, agama memiliki kegiatan khusus di saat hari perayaan agama masing-masing. Nah, begitu pula dengan agama Buddha yang mana melalui kegiatan-kegiatan khusus ini, umat Buddha merayakan hari Waisak dengan menghormati Buddha Gautama, dengan menghayati ajaran-ajarannya dan memperkuat dalam spiritual yang akan berguna dalam kehidupan manusia kedepannya.
Itu dia tentang kegiatan khusus yang dilakukan umat Buddha di saat merayakan Peringatan hari Waisak, apakah sebagian dari kamu umat Buddha masih ada lagi kegiatan khusus di saat perayaan Waisak yang belum ada di artikel ini? Yuk coba komen di bawah ya! Semoga artkel ini membantu pengetahuan Anda akan agama Buddha. Sampai jumpa.