Hari raya Idul Fitri adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Sebenarnya ada beberapa alasan kenapa Idul Fitri adalah menjadi hari yang sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh umat Muslim.
Yang pertama adalah menandai berakhirnya bulan Ramadhan. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim berpuasa sepanjang hari dan menghindari hal-hal yang dianggap membatalkan puasa.
Oleh karena itu, ketika Ramadhan berakhir dan hari Idul Fitri tiba, umat Muslim merayakannya sebagai momen kebebasan dari kewajiban berpuasa.
Kedua adanya momen berkumpul dengan keluarga dan teman. Idul Fitri adalah momen yang sangat penting bagi umat Muslim untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman.
Biasanya, pada hari ini orang-orang saling mengunjungi, saling memaafkan, dan saling berbagai makanan lezat.
Yang ketiga adanya momentum spiritual. Hari Idul Fitri adalah momen penting bagi umat Muslim untuk memperkuat ikatan dengan Tuhan.
Keempat ada simbol kesederhanaan. Idul Fitri juga merupakan momen untuk mengingat pentingnya kesederhanaan dalam hidup.
Karena itulah, umat Muslim biasanya membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan, memberikan sedekah, dan saling memaafkan.
Table of Contents
Apa itu Idul Fitri
Idul Fitri adalah hari raya yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia,
Hari raya ini biasanya jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriyah, yaitu kalender Islam yang digunakan oleh umat Muslim.
Hari Raya Idul Fitri juga dikenal dengan nama Lebaran atau Hari Raya Lebaran.
Idul Fitri dirayakan sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadhan, bulan suci dalam Islam di mana umat Muslim berpuasa selama sebulan penuh dari fajar hingga terbenam matahari.
Idul Fitri dianggap sebagai momen kebebasan dari kewajiban berpuasa dan momen untuk merayakan hasil usaha selama bulan Ramadhan.
Pada hari raya ini, umat Muslim biasanya saling berkunjung ke rumah kerabat, sahabat dan tetangga, bersilaturahmi, serta bermaaf-maafan.
Umat Muslim juga melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid atau tempat-tempat ibadah lainnya yang bisa dijadikan tempat untuk beribadah, membaca takbir, dan membagikan makanan dan bingkisan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi umat Muslim, karena selain sebagai momen merayakan kebebasan dari kewajiban berpuasa, Idul Fitri juga dianggap sebagai momen spiritual dan kesempatan untuk mempererat hubungan dengan sesama umat Muslim serta dengan Tuhan.
Hari raya Idul Fitri di tahun 2023 ini jatuh pada hari jumat, tanggal 21 April sampai dengan tanggal 22 April 2023 menurut NU atau Nahdlatul Ulama.
Tetapi tahukah Anda, bahwa ada larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan saat perayaan di hari Idul Fitri.
7 Larangan di Hari Raya Idul Fitri
1. Larangan Puasa
Idul Fitri adalah hari yang dirayakan untuk merayakan berakhirnya bulan Ramadhan dan kebebasan dari kewajiban berpuasa selama sebulan penuh.
Oleh karena itu, tidak ada kewajiban untuk berpuasa pada Hari perayaan Idul Fitri.
Namun, umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri yang biasanya dilaksanakan di pagi hari setelah matahari terbit yang mulai dari jam 6 pagi sampai selesai.
Shalat ini dianggap sebagai wujud syukur atas nikmat dari Allah SWT dan juga sebagai momen untuk memperkuat ikatan dengan Tuhan serta dengan sesama umat Muslim.
2. Merayakan malam takbiran
Pada malam takbiran, umat Muslim dilarang untuk merayakan malam takbiran dengan cara membuat kebisingan dengan menyalakan kembang api.
Karena kebisingan dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat sekitar terutama mereka yang sedang beristirahat atau sakit.
Apalagi kembang api dan bahan peledak lainnya dapat membahayakan keselamatan orang dan hewan, serta merusak lingkungan.
Karena cara ini tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang seharusnya menekankan pentingnya menghormati hak-hak orang lain dan menjaga keamanan dan keselamatan.
Sebaiknya, umat Muslim merayakan malam takbiran dengan cara yang tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat sekitar, seperti membaca takbir dengan suara yang tidak terlalu keras atau berkumpul untuk bersama-sama berdoa dan mengingat Allah SWT.
3. Mengucapkan “Selamat Idul Fitri”
Di beberapa tradisi di masyarakat Indonesia, terdapat larangan untuk mengucapkan “Selamat Idul Fitri” atau memberikan hadiah sebelum Hari perayaan Idul Fitri tiba.
Hal ini mungkin disebabkan oleh keinginan untuk menunjukan kesederhanaan, keikhlasan, dan ketaatan dalam beribadah selama bulan Ramadhan.
Namun, larangan ini sebenarnya tidak memiliki dasar dalam ajaran agama Islam dan lebih bersifat sebagai tradisi atau kebiasaan tertentu di masyarakat.
4. Tidak Bermaafan
Dalam Islam, bermaafan di antara sesama Muslim adalah tindakan yang sangat dianjurkan dan dianggap sebagai bentuk ibadah.
Hal ini disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat“.
Oleh karena itu, hari Idul Fitri seringkali dijadikan sebagai momen yang tepat untuk bermaafan dan memperbaiki hubungan sesama Muslim yang mungkin terganggu dalam satu tahun terakhir.
5. Membawa Barang Haram
Sebagai umat Muslim, kita sebaiknya memperhatikan kebersihan dan kehormatan Masjid, termasuk perayaan hari Idul Fitri.
Jika kita membawa barang yang dianggap haram atau najis seperti, Alkohol, daging babi, atau barang yang tidak bersih, sebaiknya barang tersebut ditinggalkan di area luar Masjid.
6. Mengonsumsi Makanan atau Minuman
Dalam ajaran agama Islam, mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung khamr atau bahan yang memabukkan selama hari Idul Fitri merupakan prinsip dasar dalam agama Islam yang ditegaskan dalam Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
Khamr atau minuman yang memabukkan termasuk dalam kategori makanan dan minuman yang diharamkan dalam Islam.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).
Oleh karena itu, selama merayakan Idul Fitri, sebaiknya kita menghindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung khamr atau bahan yang beralkohol, serta menjauhi segala bentuk kegiatan yang diharamkan dalam agama Islam.
7. Berbelanja
Dalam agama Islam, dianjurkan untuk menjaga kesederhanaan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal berbelanja.
Berbelanja secara berlebihan atau menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang-barang yang tidak perlu justru akan menyebabkan kita terjerumus dalam kemewahan dan kelebihan, serta mengabaikan orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Selain itu, melakukan hal-hal yang berlebihan seperti makanan dan minum secara berlebihan atau berpesta dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran Islam juga dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh dan jiwa kita.
Ajaran Islam mengajarkan kita bahwa pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup, termasuk dalam hal konsumsi makanan dan minuman, sehingga kita dapat hidup sehat dan produktif.
Karena hal ini berkaitan dengan prinsip-prinsip kesederhanaan, kemandirian, dan keseimbangan dalam kehidupan.