Rumahberkat.com dan Rumah Sosial Sukses Gelar Donor Darah ke-7 di Mall Taman Anggrek
Ceritaberkat.com – Rumahberkat.com dan Rumah Sosial Sukses Gelar Donor Darah ke-7 di Mall Taman Anggrek bersama RSPAD Gatot Subroto.
Di tengah lalu lalang pengunjung pusat perbelanjaan ternama, Mall Taman Anggrek, sebuah gerakan sosial menyita perhatian publik. Rumah Berkat bekerja sama dengan Rumah Sosial kembali menggelar kegiatan donor darah yang telah memasuki edisi ketujuh, bertajuk “Setetes Darah Sejuta Nyawa”.
Aksi ini digelar bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan stok darah nasional, tetapi juga sebagai upaya memperluas budaya empati di tengah masyarakat urban yang semakin individualistis.
Diselenggarakan di The Anggrek Kitchen, lantai G Mall Taman Anggrek, acara berlangsung pada Minggu, 13 April 2025, mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Dengan kuota maksimal 150 peserta, kegiatan ini berhasil menghimpun 83 pendaftar yang siap berpartisipasi menyumbangkan darahnya untuk sesama.
Table of Contents
Donor Darah di Lokasi Strategis
Pemilihan Mall Taman Anggrek sebagai lokasi penyelenggaraan bukan tanpa alasan. Lokasi yang strategis, mudah diakses, serta memiliki fasilitas publik yang lengkap menjadikan pusat perbelanjaan ini ideal untuk menjangkau masyarakat yang beragam latar belakang. Tidak sedikit peserta yang awalnya tidak berniat mendonor, namun memutuskan untuk bergabung setelah mendapatkan informasi di lokasi.
Panitia menilai bahwa penyelenggaraan donor darah di ruang publik seperti ini mampu menumbuhkan kesadaran kolektif secara lebih natural. Masyarakat tidak harus datang ke rumah sakit atau klinik untuk berdonor—mereka cukup meluangkan waktu di sela aktivitas mereka di pusat perbelanjaan.
Dukungan Lintas Sektor
Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari sinergi berbagai pihak. RSPAD Gatot Subroto menyediakan tim medis profesional untuk memastikan prosedur dilakukan sesuai standar kesehatan. PT Rakhasa Artha Wisesa, DIMPOT – Dimsum & Hot Pot, dan pihak Mall Taman Anggrek turut serta sebagai mitra pendukung dalam sisi operasional, logistik, hingga konsumsi peserta.
Sebelum mendonor, peserta menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan, termasuk pengecekan tekanan darah dan kadar hemoglobin. Peserta yang memenuhi kriteria diperbolehkan melanjutkan ke proses pengambilan darah, sementara mereka yang belum memenuhi syarat diberikan edukasi seputar kondisi tubuh dan bagaimana mempersiapkan diri untuk donor berikutnya.
Capaian dan Evaluasi Pelaksanaan
Dari total 83 pendaftar, 44 orang berhasil mendonorkan darahnya, sementara 39 peserta lainnya harus ditunda atau tidak dapat melanjutkan proses karena kondisi medis yang tidak memenuhi persyaratan.
Berikut adalah rincian penyebab ketidaklolosan:
Kadar hemoglobin di bawah normal: 26 orang
Hemoglobin terlalu tinggi: 2 orang
Usia di atas batas maksimal: 1 orang
Konsumsi obat tertentu: 4 orang
Baru menerima vaksin HPV: 1 orang
Tidak fit/sakit ringan saat pemeriksaan: 3 orang
Belum mencapai jarak dua bulan dari donor sebelumnya: 1 orang
Golongan darah Rh negatif: 1 orang
Data ini menegaskan bahwa literasi kesehatan masih menjadi tantangan. Banyak masyarakat belum memahami bahwa kondisi seperti anemia ringan atau konsumsi obat tertentu bisa memengaruhi kelayakan mereka sebagai pendonor.
Edukasi Sebagai Komponen Utama
Tak hanya fokus pada pengumpulan kantong darah, kegiatan ini juga dirancang sebagai wadah edukatif. Melalui interaksi langsung antara peserta dan tenaga medis, banyak pengetahuan penting dibagikan secara informal namun berdampak. Mulai dari manfaat donor bagi kesehatan tubuh, pentingnya pola makan bergizi, hingga pengetahuan tentang interval waktu donor yang ideal.
Peserta yang baru pertama kali mengikuti donor darah diberikan bimbingan dan penjelasan secara personal, agar merasa nyaman dan paham prosedurnya. Beberapa peserta bahkan menyampaikan niat untuk menjadi pendonor rutin setelah merasakan langsung pengalaman positif yang mereka dapatkan hari itu.
Dari Pengalaman Pribadi Menuju Aksi Kolektif
Banyak peserta yang mengaku tersentuh oleh suasana kegiatan. Salah satunya, Sarah (32), seorang pegawai swasta yang datang bersama temannya. “Saya biasanya ke mall untuk belanja atau makan, tapi hari ini berbeda. Ternyata berdonor darah itu gampang, aman, dan bikin lega secara emosional,” ujarnya.
Ada pula peserta dari kalangan mahasiswa yang melihat kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi yang konkret meski dilakukan dalam waktu singkat. Suasana yang hangat dan penanganan profesional membuat mereka merasa dihargai dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.
Komitmen Berkelanjutan dan Harapan ke Depan
Perwakilan dari Rumah Berkat menyampaikan bahwa kegiatan “Setetes Darah Sejuta Nyawa” akan terus diselenggarakan secara rutin, sebagai bagian dari program sosial jangka panjang. Fokusnya bukan hanya pada jumlah kantong darah yang dikumpulkan, tetapi juga pada perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran sosial masyarakat terhadap pentingnya donor darah.
Kegiatan berikutnya direncanakan akan menjangkau lokasi-lokasi baru di area publik lain, dengan harapan bisa menjaring lebih banyak peserta. Informasi resmi akan disampaikan melalui situs web rumahberkat.com serta kanal media sosial Rumah Berkat dan Rumah Sosial.
Sebuah Tetes, Sebuah Hidup
Kegiatan donor darah yang digelar di Mall Taman Anggrek bukan sekadar kegiatan sosial musiman, tetapi refleksi nyata bahwa kebaikan dapat tumbuh di mana saja, termasuk di ruang-ruang publik yang kerap diasosiasikan dengan konsumerisme. Dalam satu hari, satu tempat, dan satu tindakan, puluhan orang memilih untuk memberikan sebagian dari dirinya demi menyelamatkan nyawa orang lain.
Inilah makna sejati dari slogan “Setetes Darah Sejuta Nyawa”—bahwa setiap individu punya kekuatan untuk menjadi jembatan harapan bagi sesama.